PENUGASAN SHOW YOUR NATION

Syifa Nurrahmah Damiri

Statistika

Universitas Brawijaya 2024


Tantangan Sosial Mahasiswa di Lingkungan Perkuliahan

            Lingkungan perkuliahan merupakan fase transisi dari Sekolah Menengah Atas (SMA)  ke Perguruan Tinggi yang membawa perubahan besar dalam kehidupan mahasiswa baru. Fase ini sering kali menjadi waktu transisi dari masa remaja menuju dewasa, di mana mahasiswa dihadapkan pada tantangan-tantangan sosial yang signifikan. Perubahan ini sering kali disertai dengan rasa cemas, khawatir, dan ketidakpastian. Mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang mungkin berbeda dari yang mereka kenal sebelumnya, baik dari segi tuntutan akademik maupun norma sosial. Selama masa ini, mahasiswa tidak hanya berfokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan sosial yang mempengaruhi perkembangan pribadi dan profesional mereka.

            Tantangan sosial bagi mahasiswa dalam lingkungan perkuliahan merujuk pada berbagai kesulitan atau hambatan yang dihadapi mahasiswa dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial di kampus. Penyesuaian merupakan proses yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia, terutama saat menghadapi perubahan. Demikian pula sama halnya dengan mahasiswa baru saat memasuki lingkungan perguruan tinggi setelah lulus dari SMA. Proses ini biasanya dialami individu saat berusia 18-25 tahun, yang merupakan periode di mana individu merasa tidak lagi termasuk remaja, tapi juga belum sepenuhnya dewasa, yang sering disebut sebagai tahap emerging adulthood (Arnett, 2000). Periode tahun pertama perkuliahan sering dianggap sebagai masa yang paling menantang bagi mahasiswa (Feldt et al., 2011), di mana pada masa ini mahasiswa akan menemui berbagai situasi yang baru seperti sistem perkuliahan, metode pembelajaran yang berbeda dengan SMA, materi perkuliahan yang lebih sulit, teman-teman yang berasal dari daerah yang berbeda, maupun lingkungan tempat tinggal yang baru. Tantangan-tantangan ini dapat memengaruhi kesehatan mental, prestasi akademik, dan pengembangan pribadi mahasiswa, sehingga penting untuk mendapatkan dukungan dan strategi untuk mengatasinya. Ketika mahasiswa baru tidak dapat mengatasi berbagai tantangan dan hambatan ini, hal tersebut dapat mengarah pada berbagai masalah di kemudian hari, terutama masalah psikologis. Untuk dapat menghadapi berbagai tantangan dan masalah saat memasuki perguruan tinggi, mahasiswa perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.

Dampak tantangan sosial bagi mahasiswa dalam lingkungan perkuliahan dapat bervariasi dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan, berikut beberapa dampak tantangan sosial yang mungkin terjadi bagi mahasiswa baru :

a. Menimbulkan Kecemasan dan Stres

Tuntutan dan tantangan sosial dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, yang berdampak pada kesehatan mental.

b. Prestasi Akademik Menurun

Stres sosial dan konflik dapat mengalihkan fokus dari studi, sehingga mengakibatkan penurunan prestasi akademik.

c. Berdampak pada Kesehatan Fisik

Stres yang berkepanjangan dapat berdampak pada kesehatan fisik, termasuk masalah tidur, depresi, dan gangguan kesehatan lainnya.

            Dalam menangani tantangan sosial bagi mahasiswa di lingkungan perkuliahan memerlukan pendekatan yang holistik dan proaktif. Ketika masalah penyesuaian mahasiswa di perguruan tinggi tidak ditangani dengan tepat, hal ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan studi mahasiswa pada masa berikutnya. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan mencegah dampak tersebut :

a. Peningkatan Kesadaran Diri

Melakukan refleksi diri dan memahami perasaan diri sendiri dalam situasi sosial untuk membantu mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

b. Dukungan Emosional

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, keluarga, dan teman-teman, untuk memastikan mahasiswa baru dapat mengatasi kesulitan dan berhasil dalam perjalanan akademik mereka.

c. Berpartisipasi dalam Kegitan Positif yang Bermanfaat

Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi siswa yang mendukung tujuan akademik atau minat pribadi dapat membantu mahasiswa merasa lebih terhubung dan termotivasi, menambah pengalaman sosial, serta mengembangkan keterampilan mahasiswa.

d. Perencanaan dan Manajemen Waktu

Mahasiswa harus belajar untuk mengatur waktu mereka dengan bijak.

e. Menjaga Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik yang baik dapat meningkatkan energi dan konsentrasi, yang pada gilirannya membantu dalam mencapai keseimbangan antara akademik dan kehidupan sosial.

            Dengan mengimplementasikan upaya-upaya ini, mahasiswa dapat lebih mudah mengatasi tantangan sosial yang mereka hadapi, meningkatkan pengalaman kuliah mereka, dan membangun keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan pribadi dan profesional di masa depan.

 

            Dapat disimpulkan tantangan sosial yang dihadapi mahasiswa baru di lingkungan perkuliahan merupakan permasalahan yang kompleks dan beragam. Transisi dari SMA ke Perguruan Tinggi menimbulkan berbagai tantangan bagi mahasiswa tahun pertama yang memasuki masa dewasa awal. Namun, sebagian mahasiswa ada yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan dalam melakukan penyesuaiannya. Dampak dari tantangan ini dapat memengaruhi kesehatan mental, prestasi akademik, dan ksehatan fisik para mahasiswa baru. Mencapai keseimbangan antara akademik dan kehidupan sosial adalah tantangan besar bagi mahasiswa, namun bukan sesuatu yang mustahil. Dengan manajemen waktu yang baik, prioritas yang jelas, dukungan yang tepat, dan perhatian pada kesehatan fisik, mahasiswa dapat menikmati masa studi mereka tanpa mengorbankan kehidupan sosial.

 

 


 

Daftar Pustaka

Rahayu M,dkk.2020.Penyesuaian Mahasiswa Tahun Pertama di Perguruan Tinggi : Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW.74.


Comments